Minggu, 22 April 2012

Tinggalah Kampuang


Dengan menompang kapal Koan Maru , aku berangkat ke Jakarta ditemani seorang sahabat dari Sungai Puar.Aku anak daerah yang tidak pernah bermimpi ingin menginjakkkan kaki di ibukota ini . Pada waku itu aku merasa terpukul. Aku sendiri tidak ingin pergi ke Pulau Jawa . Itu hanya karena orangtuaku yang ingin aku berangkat." Hai chun , anak den sen padusi lai barangkek ka Jawa.".kata papaku. Kakakku yang sulung perempuan telah terlebih dahulu berangkat ke Jawa . Dia selepas SGA Padang Panjang kemudian melanjutkan pendidikannya di IKIP Bandung . Jadi karena "provokasi" orang tuaku itulah aku memberanikan diri berangkat ke P. Jawa.Setibanya di ibukota ,aku dibawa dulu oleh sahabatku itu ke Blok M ,kerumah seorang tokoh Sungai Puar yang jadi anggota MPR di Jakarta .Setelah beristirahat sebentar baru aku diantar ke Matraman ke tempat ibu kecilku .Disana sudah menunggu kakakku yang sulung. Dan besoknya dengan menompang bus jurusan Bandung  dari Bungur kami berangkat ke Kota Parahiyangan ini .Sesampai di Bandung waktu akan naik becak aku mendengar dialog dan bahasa yang belum pernah aku ketahui . Kakakku berkata kepada Abang Becak : Bang sabaraha ka wira-angun2 .?Si Abang nya menjawab : tilu ribu neng ?. Aku bingung mereka ngomong apa .Aku kira ngomong di Bandung sama saja dengan di Jakarta , yang hanya ditukar huruf a  dengan e .Kita jadi  kite .Ana jadi ane .Eh rupanya tidak . Aku kagum juga pada kakakku karena bisa  berbahasa sunda .Jadilah aku sekarang warga Bandung ,kota indah penuh kenangan Kota "Paris van Java" .Kota seribu gadis cantik .Kota Mojang Priangan .Aku mendaftar di Fakultas Hukum Unpad . Sedangkan kakakku yang nomor dua sudah kuliah pula di Fakultas ekonomi Unpad .Dia dua tahun diatasku. Aku mengikuti test dengan enteng saja ,karena aku dari dulu bukan seorang kutu buku. Eh tidak dikira waktu ada pengumuman Penerimaan Mahasiswa  di Fakultas Hukum Unpad nama ku tercantum sebagai calon mahasiswa yang diterima . Aku senang juga .Waktu aku kembali kerumah di wira angun2 aku segera dibrondong pertanyaan oleh kakakku . Bagaimana diterima ngak ?. ada ngak namanya di Pengumuman ? Dengan enteng seperti orang yang sudah bisa berbahasa Sunda aku jawab :Aya .Uni yang punya rumahpun tersenyum , ketawa melihat lagakku berbahasa Sunda .Semua nya bersorak gembira . Tapi aku sendiri biasa2 saja .Aku menderita home sick. Rindu kampuang halaman , dan belum bisa menerima lingkungan baru . Pada waktu perpeloncoan mahasiswa , aku disodori oleh seniorku , orang Padang juga untuk masuk GMNI .Jadilah aku mahasiswa Fakultas Hukum Unpad dan anggota GMNI Bandung .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar