Rabu, 25 Februari 2015

BERITA HEBOH WAJIB DIBACA BAGI PENDUKUNG JOKOWI :


RAPAT TERTUTUP PDIP TERUNGKAP :
Diperoleh bocoran 99,99 % dipercaya, hasil rapat petinggi PDIP di Jalan Tengku Umar baru baru ini intinya KIH mendukung KMP utk memakzulkan presiden Jokowi dengan persyaratan sbb:
1. Sesuai dgn undang undang Yusup Kala diangkat sebagai Presiden.
2. PDIP meminta Wapresnya harus Puan Maharani puteri Megawati Sukarno Putri.
3. Anggota kabinet diganti dengan komposisi 50 % dari KIH dan 50 % dari KMP.
4. Pembagian kursi di Parlemen sesuai perolehan suara hasil pemilu.
Usulan menunjuk Puan Maharani sebagai Wapres dianggap wajar karena dia anak pendiri sekaligus pemilik PDIP yg memang sejak sebelum pemilu sudah digadang gadang untuk menjadi penerus ibunya, tetapi rakyat lebih menyukai Joko Widodo.
Rupanya strategi PDIP sengaja memilih Joko Widodo sebagai presiden " seumur Jagung " hampir menjadi kenyataan, dan cita cita Mega menjadikan Puan Maharani sebagai Wapres hampir menjadi kenyataan.
Sebenarnya hal tsb sudah bisa dibaca, dgn lantang para petinggi PDIP mendukung memakzulkan Jokowi, selain itu juga sangat bernapsu utk memberangus KPK, ngotot melantik BG sebagai Kapolri dan belakangan ini Yusup Kala ikutan mendorong Jokowi utk melantik BG ucapannya " Kalau saya punya wewenang BG akan saya lantik sekarang juga.
Mengapa ngotot memberangus KPK ? karena dalam waktu dekat akan memeriksa Megawati hubungannya dgn BLBI , dan mengusut.rekening gendut BG dan para petinggi polisi lain yg datanya sdh berada di t rangan KPK
Mengapa ngotot melantik BG ? Karena dia mantan ajudan Megawati mengetahui banyak hal tentang Mega dan PDIP.
Kendala utama skenario tsb tentu KMP tdk begitu saja mau menyetujui terutama soal pembagian korsi di Parlemen, KMP pasti gak akan mau mengurangi korsinya untuk KIH.
Apabila pemakzulan Jokowi dijalankan pasti pendukungnya akan marah , karena mereka memilih Jokowi bukan karena kader PDIP, mereka memilih Jokowi sebagai presiden adalah pilihan pribadi. Mereka bukan memilih partai tetapi memilih orang.
Kerusuhan bisa terjadi negara bisa " CHEOS " semua akibat ulah politisi , terlebih lagi dikompori TV corong asing yg menghendaki negara carut marut, ujung ujungnya menghendaki NKRI bubar.
Ya begitulah yang namanya politik, licik, rakus, ambisi kekuasaan.
Perlu diketahui bila negara terancam Presiden yg berdasarkan UUD 1945 adalah Panglima Tertinggi ABRI (Pangti ABRI) bisa memerintahkan militer untuk menertibkan situasi.

Selasa, 24 Februari 2015

Warga Aceh akan Bongkar Bangunan Bantuan Australia

                                                      Perdana Menteri Australia, Tony Abbott.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Masyarakat Aceh mendesak Perdana Menteri Australia Tonny Abbott meminta maaf kepada rakyat Indonesia terutama korban tsunami Aceh 2004, karena pernyataannya telah menyinggung perasaan mereka.

"PM Australia harus meminta maaf kepada korban tsunami Aceh, persoalan mengantikan bantuan mereka akan terus kami upayakan dengan menggalang dana dan lelang batu giok Aceh," kata Rahmad Ojer, seorang korban tsunami, di Meulaboh, Senin.

Hal tersebut disampaikan di sela-sela melakukan aksi pengalangan koin bersama masyarakat di Simpang Kisaran Meulaboh. Aksi tersebut sebagai bentuk sikap kekecewaan masyarakat Aceh korban tsunami terhadap bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi pascatsunami 2004 yang diungkit-ungkit.

Korban tsunami di Aceh Barat mengungkapkan rasa penyesalan telah menerima bantuan saat itu, kata Rahmad. Bantuan negara kanguru tersebut sebagian besar adalah pakaian bekas, sarana pendidikan anak sekolah seperti buku dan alat tulis dan tenda.

Tidak ada bantuan berupa sarana infrastruktur ataupun bangunan yang kawasan itu pemberian negara Australia, sehingga masyarakat Aceh sangat merasa menyesal telah menerima bantuan yang tidak berbekas itu.

"Kalau ada bangunan bantuan mereka hari ini kami bongkar dan kami pulangkan. Persoalannya, bantuan mereka sudah tidak ada yang terlihat, seperti tangki air, pompa air di tempat pengungsian. Mana ada lagi semua itu sekarang," tegasnya.

Masyarakat korban tsunami mendukung sepenuhnya eksekusi terpidana mati WNA Australia, karena akibat narkoba merambah genari Aceh harus segera disikapi dan ditindak tegas gembong narkoba.

Rahmad menyampaikan, setelah koin galang dana terkumpul akan dibawa langsung ke Duta Besar Australia di Jakarta. Bila koin tersebut tidak diterima Duta Besar Australia, maka akan dikirim langsung ke negara kanguru.

Sementara itu, Koordinator Gerakan Pejuang Rumah Tsunami (GPRS) Aceh Barat Edi Candra mengatakan, masyarakat korban tsunami Aceh Barat sudah menyediakan dua lubang kubur untuk dua terpidana mati WNA Australia, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan.

Kuburan yang sudah digali oleh belasan warga di Desa Ujong Kalak, Kecamatan Johan Pahlawan, sengaja untuk mengobati rasa sakit hati masyarakat yang pernah kehilangan keluarga dihantam gelombang tsunami 2004.

"Selain itu, kami juga elakukan lelang batu giok. Nanti kalau dana lelangnya sudah terkumpul akan kami berikan langsung kepada Dubes Australia di Jakarta," katanya menambahkan.