Minggu, 22 April 2012

Masuk sekolah


Ketika itu keadaan keamanan Negara Indonesia yang baru beumur setahun jagung ini sangat labil. Pemerintahan jatuh bangunan . Kabinet silih berganti. Stabilitas politik tidak terjamin .Sistem pemerintahan juga berganti. Dari sistem presidentil sesuai UU'45 , berubah jadi sistem parlementer.UUDS1950.Berbagai macam partai tumbuh menjamur.Rakyat bingung memilih mau ikut partai yang mana .Sedangkan diberbagai daerah terjadi pemberontakan .Kartosuwiryo yang hendak mendirikan Negara Islam Indonesia, pemberontakkan DI/TII di Aceh .Maupun pemberontakan RMS di Maluku yang hendak memisahkan diri dari NKRI.Terlihat pemimpin republik ini kewalahan mengatasi keadaan . Aku melangkahkan kaki kesekolah yang merupakan sekolah terbaik dikotaku Bukittinggi ,yaitu SD Franciscus  diantar oleh orang tuaku .Di sekolah ini yang merupakan sekolah peninggalan Belanda , memang mempunyai sistem pendidikan yang bagus. Baik guru2-nya maupun mata pelajaran yang diberikan sangat memuaskan .Aku kelas 3 SD , telah diajari bahasa Belanda.  Suatu hari aku lari2 dari tangga ruko tempatku tinggal terjatuh berguling guling kebawah .Waktu itu tanteku , aku panggilnya tante Ros , memberi aku uang jajan. Saking senangnya aku lari2 kebawah ingin membelanjakan uang tersebut .Tapi aku terpeleset jatuh  terpaksa diurut , tidak jadi membelanjakan uang yang dikasi tante ku itu. Tanteku itu juga bangga kepadaku karena dia kalau datang sering mengetesku . Apa kursi bahasa Belanda ? katanya .Aku jawab de stoel. Apa guru bahasa Belandanya ? aku jawab meneer. Nah aku menjalani masa sekolah di SD Fransciscus ini dengan mulus .Tiap tahun naik kelas. Suster yang mengajar mata pelajaran bahasa yaitu suster Fedelis aku paling takuti. Dia galak dan kalau tidak mau memberi uang bes, tiap jumat dia akan membelalakkan matanya .Selepas SD aku tetap menyambungnya disitu juga yaitu SMP Xaverius. Aku tetap bisa mengikuti pelajaran dengan baik.aku naik kelas dua.Tapi kemudian terjadi pemberontakkan PRRI. Sekolahku jadi tidak menentu . Aku tidak naik kelas tiga , aku harus mengulang .Aku kesal sekali. teman2ku akan ujian penghabisan , sedangkan aku tidak bisa ikut ujian .Aku putar akal, aku mendaftar ikut ujian extranai. Aku tidak bilang 2 sama orang tua. Dengan teman2ku aku ikut mendaftar ,karena aku telah mempelajari semua pelajaran itu di kelas 2 .Pelajaran di SMP Xaverius ini jauh lebih tinggi dari sekolah lainnya.Tahun kedua itu semua mata pelajaran telah habis dipelajari. Kelas tiga cuma pengulangan dan pemantapan saja. Kepercayaan terhadap kemampuanku itu terbukti dengan berhasilnya aku lulus ujian negara mendapat ijazah SMP tanpa pernah duduk dikelas 3 . Dan kemudian aku menyambung sekolah ku pada SMA II C Negeri Bukittinggi. Di SMA ini tahun kedua aku menjadi Ketua Umum atau sekarang disebut ketua OSIS .Tahun 1964 aku lulus SMA dan melanjutkan pelajaran ke Fakultas Hukum Unpad Bandung .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar