Minggu, 22 April 2012

" Awang kaba subang ?" kata kakekku

Kantor Wali Nagari Sungai Puar

 





Setelah Belanda mendapat protes Internasional dari berbagai negara di dunia seperti ;India , Amerika Serikat, maka Belanda menghentikan agressinya terhadap Negara Republik Indonesia. Belanda secara berangsur angsur menarik  pasukannya dari tanah air,tetapi tetap melakukan politik adu domba ,Mereka mendirikan negara2 boneka .Pihak Belanda membentuk pemerintahan Federal dengan Van Mook sebagai kepala pemerintahannya. Dalam Konferensi Federal di Bandung pada tanggal 27 Mei 1948 lahirlah Badan Permusyawaratan Federal (BFO: Bijeenkomst voor Federal Overleg) didalam BFO terhimpun Negara-negara boneka ciptaan Belanda:








NEGARA
TAHUN BERDIRI
WILAYAH
WALI NEGARA
Negara Indonesia Timur
Desember 1946
Sebelah timur selat Makassar dan Selat Bali
Cokorda Gde Raka Sukarwati
Negara Sumatera Timur
Disetujui: 25 Des 1945
Diresmikan: 16 Peb 1947
Medan dan sekitarnya
Dr. Mansyur
Negara Sumatera Selatan
30 Agustus 1948
Palembang dan sekitarnya
Abdul Malik
Negara Jawa Timur
26 Nopember 1948
Surabaya, Malang, dan daerah-daerah sebelah timur sampai Banyuangi
RT. Kusumonegoro
Negara Pasundan
26 Pebruari 1948
Priangan, Jawa barat dan sekitarnya
RAA. Wiranatakusumah
Negara Madura
16 januari 1948
Pulau Madura dan sekitarnya
Cakraningrat
Daerah-daerah Otonom:
-    Kalimantan Barat

Oktober 1946

Kalimantan barat


Sultan hamid II
-    Dayak Besar
Desember 1946
Kalimantan Tengah
-    Banjar
Januari 1948
Banjar dan sekitarnya
-    Kalimantan Tenggara
Maret 1947
Pulau Laut, Pagetan, cantung dan Sampangan
-    Jawa tengah
Maret 1949
Banyumas. Pekalongan dan Semarang
-    Bangka, Belitung dan Riau
Januari 1947
Kepri dan Babel







 Bung Karno dan Bung Hatta kembali memimpin negara baru ini, setelah lepas dari tawanan Belanda di Bangka Belitung.Tapi masa agressi Belanda itu sangat membekas dihatiku. Karena Kakekku Rasul Dt Madjoen tewas tertembak oleh Belanda .Kakekku ini didaerah sekitar Gunung Merapi Sungai Puar itu dikenal sebagai Ketua Perbekalan buat tentara Republik. Kakekku itu bersama kawan2nya dan juga papaku, sering melakukan penyelundupan karet dari Djambi ke Singapura. Lalu karet itu ditukar dengan senjata dan perbekalan lainnya  buat tentara Republik.Karena itu Belanda berupaya untuk bisa menangkap atau menembak mati kakekku itu.Belanda menyiapkan spionase unuk memata-matai keberadaan kakekku. Berdasarkan petunjuk spionase atau tukang tunjuak itu kakekku dipancing oleh spionase itu dengan memanggil namanya pada suatu pagi .Pada waktu kakekku membuka pintu jendela rumahnya Belanda yang telah siap dengan senjatanya segera memuntahkan pelurunya. Kakekku terjatuh tewas seketika . Semua kerabat segera datang menyatakan duka cita. Aku cucunya hanya  bisa menangis .Kakekku itu seorang yang penyayang dan juga humoris. Aku ingat ketika suatu hari  aku diajak oleh papaku menemui beliau yang lagi berdagang perhiasan emas di Toko Belakang Pasar Bukittinggi .

 .Dengan memegang tanganku aku dibawa kehadapan kakekku itu ." Abah ini si Chun dianta si Nian ka pasa ?. kata papaku. Kakekku melihat dalam padaku dan kemudian berkata : Kamarilah ang , awang ka basubang ? ( Kesinilah , kamu akan memakai anting ?) Aku hanya diam saja lalu beliau memeluk  dan membelaiku lalu menyuruh naik keatas sambil mengatakan : Maktuo ado diatas pergilah minta makanan padanya .Maktuo ku itu bernama maktuo Atun. Beliau istri kedua kakekku. Dan mempunyai anak 6 orang . Pertanyaan : siapakah aku ? kenapa kakekku menawari anting padaku ?  pembaca yang bisa menebak akan dapat hadiah .


























































































Tidak ada komentar:

Posting Komentar