Senin, 10 Maret 2014
Jakarta (ANTARA News) - Berbicara mengenai Partai NasDem tidak terlepas dari dicetuskannya pembentukan organisasi massa bernama Nasional Demokrat oleh Surya Paloh dan Sri Sultan Hamengkubuwono X pada tanggal 1 Februari 2010.
Pada masa itu Surya dan Sri Sultan berupaya mendirikan sebuah gerakan ormas yang mengusung semangat restorasi Indonesia.
Restorasi Indonesia yang digadang-gadang ormas Nasional Demokrat tidak lain gerakan memulihkan, mengembalikan, serta memajukan fungsi pemerintahan Indonesia kepada cita-cita Proklamasi 1945, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan berbangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia.
Sejak dideklrasikan, dari hari ke hari ormas Nasional Demokrat kian menunjukkan eksistensinya di seluruh pelosok Indonesia. Hingga akhirnya orientasi kekuasaan disebut-sebut hadir di dalam internal ormas itu.
Terhitung pada 6 Juli 2011, Sri Sultan menyatakan mengundurkan diri dari Nasional Demokrat karena merasa ormas itu sudah berubah menjadi partai politik.
Namun Surya membantah kabar peralihan itu. Meskipun pada akhirnya Partai Nasdem dideklarasikan pada 26 Juli 2011, menurut Surya, partai itu tidak ada hubungannya dengan ormas Nasional Demokrat yang dicetuskannya.
Apapun itu, partai politik baru bernama NasDem telah terbentuk. Ketua pertama partai itu adalah Patrice Rio Capella, salah satu deklarator ormas Nasional Demokrat.
Sejak saat itu Partai NasDem mulai mengasah tajinya. Mereka terus memunculkan diri dengan menyuguhkan jargon-jargon perubahan.
Sementara itu awal tahun 2013 Partai NasDem kembali mengukir sejarah dunia politik nasional. Pada tanggal 25-26 Januari 2013, kongres perdana partai itu digelar.
Hasilnya, seluruh 33 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW), 497 Dewan Pimpinan Daerah (DPD), dan empat organisasi sayap (Gerakan Massa Buruh, Liga Mahasiswa, Badan Avokasi
Hukum, dan Petani NasDem) secara aklamasi memilih Surya Paloh sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem periode 2013-2018 menggantikan Patrice Rio Capella.
Hasil kongres juga mengamanatkan Surya Paloh untuk menyusun kepengurusan partai beserta perangkatnya.
Hal ini menimbulkan gejolak baru di dalam tubuh partai. Beberapa pengurus yang tidak senang dengan fakta tersebut, memilih keluar atau dikeluarkan dari kendaraan politik bertajuk NasDem.
Patrice Rio Capella sendiri masih setia di sana, hanya saja jabatannya beralih menjadi sekretaris jenderal partai.
Partai itu kemudian melakoni berbagai upaya untuk memenuhi persyaratan sebagai peserta pemilu 2014.
Setelah dinyatakan lolos verifikasi administrasi maupun faktual yang dipersyaratkan KPU partai itu lantas ditetapkan memperoleh nomor urut 1 partai peserta Pemilu 2014.
Pengurus
Ketua : Surya Paloh
Sekjen : Patrice Rio Capella
Bendahara : Frankie Turtan
Alamat Kantor DPP : Jl. RP. Soeroso No. 44, Gondangdia Lama, Jakarta 10350
Jakarta (ANTARA News) - Berbicara mengenai Partai NasDem tidak terlepas dari dicetuskannya pembentukan organisasi massa bernama Nasional Demokrat oleh Surya Paloh dan Sri Sultan Hamengkubuwono X pada tanggal 1 Februari 2010.
Pada masa itu Surya dan Sri Sultan berupaya mendirikan sebuah gerakan ormas yang mengusung semangat restorasi Indonesia.
Restorasi Indonesia yang digadang-gadang ormas Nasional Demokrat tidak lain gerakan memulihkan, mengembalikan, serta memajukan fungsi pemerintahan Indonesia kepada cita-cita Proklamasi 1945, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan berbangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia.
Sejak dideklrasikan, dari hari ke hari ormas Nasional Demokrat kian menunjukkan eksistensinya di seluruh pelosok Indonesia. Hingga akhirnya orientasi kekuasaan disebut-sebut hadir di dalam internal ormas itu.
Terhitung pada 6 Juli 2011, Sri Sultan menyatakan mengundurkan diri dari Nasional Demokrat karena merasa ormas itu sudah berubah menjadi partai politik.
Namun Surya membantah kabar peralihan itu. Meskipun pada akhirnya Partai Nasdem dideklarasikan pada 26 Juli 2011, menurut Surya, partai itu tidak ada hubungannya dengan ormas Nasional Demokrat yang dicetuskannya.
Apapun itu, partai politik baru bernama NasDem telah terbentuk. Ketua pertama partai itu adalah Patrice Rio Capella, salah satu deklarator ormas Nasional Demokrat.
Sejak saat itu Partai NasDem mulai mengasah tajinya. Mereka terus memunculkan diri dengan menyuguhkan jargon-jargon perubahan.
Sementara itu awal tahun 2013 Partai NasDem kembali mengukir sejarah dunia politik nasional. Pada tanggal 25-26 Januari 2013, kongres perdana partai itu digelar.
Hasilnya, seluruh 33 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW), 497 Dewan Pimpinan Daerah (DPD), dan empat organisasi sayap (Gerakan Massa Buruh, Liga Mahasiswa, Badan Avokasi
Hukum, dan Petani NasDem) secara aklamasi memilih Surya Paloh sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem periode 2013-2018 menggantikan Patrice Rio Capella.
Hasil kongres juga mengamanatkan Surya Paloh untuk menyusun kepengurusan partai beserta perangkatnya.
Hal ini menimbulkan gejolak baru di dalam tubuh partai. Beberapa pengurus yang tidak senang dengan fakta tersebut, memilih keluar atau dikeluarkan dari kendaraan politik bertajuk NasDem.
Patrice Rio Capella sendiri masih setia di sana, hanya saja jabatannya beralih menjadi sekretaris jenderal partai.
Partai itu kemudian melakoni berbagai upaya untuk memenuhi persyaratan sebagai peserta pemilu 2014.
Setelah dinyatakan lolos verifikasi administrasi maupun faktual yang dipersyaratkan KPU partai itu lantas ditetapkan memperoleh nomor urut 1 partai peserta Pemilu 2014.
Pengurus
Ketua : Surya Paloh
Sekjen : Patrice Rio Capella
Bendahara : Frankie Turtan
Alamat Kantor DPP : Jl. RP. Soeroso No. 44, Gondangdia Lama, Jakarta 10350
Tidak ada komentar:
Posting Komentar