Merdeka.com - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menilai ada potensi kegaduhan di Aceh menjelang Pemilu 9 April mendatang. Sebab menurutnya daerah tersebut masih rawan terjadi konflik.
"Saya yakin teror yang dilakukan siapapun itu dengan senjata yang cukup berat yang didapatkan dari proyektil peluru M-16, menandakan suasana di sana belum kondusif," kata Paloh di Aula Kantor DPPPartai NasDem, Jl RP Soeroso, Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (17/2).
Terkait peristiwa penembakan di posko partainya di Aceh kemarin, Paloh meminta kepada aparat penegak hukum segera menuntaskan masalah tersebut.
"Upaya teror ini akan berkelanjutan. Upaya signifikan oleh aparat untuk segera mengejar dan menangkap pelaku teror ini dan membawanya ke pengadilan yang berlaku," ujarnya.
Sebelumnya pada Minggu (16/2) Subuh, Posko Partai NasDem yang berada di jalan Line Exxon Mobil desa Kunyet Mule, Kecamatan Matangkuli, Kabupaten Aceh Utara, diserang Orang Tak Dikenal (OTK). Teror tersebut dilakukan kedua orang pelaku dengan mengendarai sebuah Mio yang tak bernomor polisi. Keduanya memberondong Posko Nasdem menggunakan senjata laras panjang jenis M 16 dan A1.
Pelaku merangsek masuk ke dalam Posko sambil mengarahkan senjata ke arah kader Partai besutan Surya Paloh itu. Dalam insiden ini tiga kader Nasdem yang sedang bermalam di Posko tersebut menjadi korban penganiayaan. Mereka bernama Adnan Sahril (27), Saiful Jinaidi (28) dan Sarkwai (31). Meski tak menimbulkan korban jiwa, aksi teror ini membuat ketiga kader itu mengalami luka memar dan lecet-lecet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar