Tegar Arief Fadly - Okezone
Selasa, 7 Agustus 2012 17:31 wib
Ilustrasi (foto: Okezone)
JAKARTA- Suara pemilih partai Demokrat
diprediksi akan beralih ke partai NasDem pada pemilihan umum tahun 2014
mendatang. Hal itu didasarkan pada survei yang dilakukan Trust
Indonesia.
Survei ini dilaksanakan pada tanggal 8-22 Juli 2012 di 33 provinsi di seluruh Indonesia, dengan 200 sampel desa. Sampel desa ini dipilih secara acak dengan menggunakan metode multistage random sampling, dan margin of error sebesar 2,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan responden yang harus diambil adalah 1996 responden.
Hasil survei menunjukkan, Golkar berada di posisi pertama dengan perolehan 13,5 persen, Partai Demokrat 11,6 persen, PDIP 9,7 persen, PKB 6,2 persen, Gerindra 5,2 persen, PKS 4,1 persen, Partai NasDem 4,9 persen, PPP 3,4 persen, PAN, 3,2 persen, Hanura 1,7 persen, PKNU 1,5 persen, partai lain 2,2 persen.
Menurut peneliti Trust Indonesia, Afthonul Afif, sebagian besar suara yang diperoleh oleh Partai NasDem berasal dari Partai Demokrat. Sebab, sebagian besar pemilih Partai Demokrat akan mengalihkan pilihannya lantaran partai tersebut terjerat kasus korupsi. "NasDem ini fenomena menarik. Dalam hal ini Demokrat menjadi contoh terpenting yang kami asumsikan suaranya akan banyak beralih ke NasDem," jelasnya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (7/8/2012).
Afthonul mengungkapkan masyarakat Indonesia saat ini cenderung tidak kapok untuk menerima partai baru. “Meskipun tidak semua barang baru itu teruji," sambungnya.
Dikatakan Afthonul, besarnya dukungan untuk Partai NasDem disebabkan lantaran seringnya partai tersebut muncul di berbagai media, terutama di televisi. "NasDem hadir di tengah kekecewaan publik terhadap parpol yang berhaluan nasionalis. Seringnya NasDem diberitakan di media itu juga berpengaruh," ungkapnya.
(ugo)
Survei ini dilaksanakan pada tanggal 8-22 Juli 2012 di 33 provinsi di seluruh Indonesia, dengan 200 sampel desa. Sampel desa ini dipilih secara acak dengan menggunakan metode multistage random sampling, dan margin of error sebesar 2,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan responden yang harus diambil adalah 1996 responden.
Hasil survei menunjukkan, Golkar berada di posisi pertama dengan perolehan 13,5 persen, Partai Demokrat 11,6 persen, PDIP 9,7 persen, PKB 6,2 persen, Gerindra 5,2 persen, PKS 4,1 persen, Partai NasDem 4,9 persen, PPP 3,4 persen, PAN, 3,2 persen, Hanura 1,7 persen, PKNU 1,5 persen, partai lain 2,2 persen.
Menurut peneliti Trust Indonesia, Afthonul Afif, sebagian besar suara yang diperoleh oleh Partai NasDem berasal dari Partai Demokrat. Sebab, sebagian besar pemilih Partai Demokrat akan mengalihkan pilihannya lantaran partai tersebut terjerat kasus korupsi. "NasDem ini fenomena menarik. Dalam hal ini Demokrat menjadi contoh terpenting yang kami asumsikan suaranya akan banyak beralih ke NasDem," jelasnya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (7/8/2012).
Afthonul mengungkapkan masyarakat Indonesia saat ini cenderung tidak kapok untuk menerima partai baru. “Meskipun tidak semua barang baru itu teruji," sambungnya.
Dikatakan Afthonul, besarnya dukungan untuk Partai NasDem disebabkan lantaran seringnya partai tersebut muncul di berbagai media, terutama di televisi. "NasDem hadir di tengah kekecewaan publik terhadap parpol yang berhaluan nasionalis. Seringnya NasDem diberitakan di media itu juga berpengaruh," ungkapnya.
(ugo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar