Senin, 31 Maret 2014

Ini 10 program prioritas yang dijanjikan NasDem

Reporter : Moch. Andriansyah | Minggu, 30 Maret 2014 

Merdeka.com - Ketua Umum DPP Partai Nasional Demokrat (NasDem), Surya Paloh mengajak para calon legislatif (Caleg) dari partainya jika terpilih di Pemilu Legislatif nanti untuk lebih mementingkan kepentingan rakyat daripada partai dan dirinya sendiri.

Inilah janji dan permohonan Surya Paloh kepada seluruh kader dan caleg dari partainya pada kesempatan kampanye terbuka yang digelar di Stadion 10 November atau Tambaksari Surabaya, Minggu (30/3).

"9 April nanti adalah momentum kita. Apabila kita mampu meyakinkan masyarakat, saudara-saudara kita, khususnya di Jawa Timur ini, khususnya kaum petani. Mereka sedang merana, mereka ingin menjadi petaninya Indonesia dengan swasembada pertaniannya," kata Surya Paloh dalam orasi politiknya.

"Sampaikan salam kita, katakan tekad NasDem untuk mengembalikan semangat petani. Itu tugas kita mengembalikan semangat mereka. Memberi pupuk-pupuk murah, itu adalah tugas pemerintah, kalau itu tidak ada berarti tidak ada NasDem di pemerintahan lima tahun ke depan nanti."

"Begitu pula pula dengan kaum nelayan. Nenek moyang kita adalah kaum bahari. Tapi kehidupan tetap melarat, mereka didikte nelayan-nelayan asing. Pemerintah harus berani merubah nasib mereka agar lebih baik," sambung dia.

Bos Media Group itu berjanji, akan mengawal demokrasi Indonesia agar lebih baik. "Kalau NasDem diberi kepercayaan mengatur lalu lintas pemerintahan, seyogianya kita mendahulukan kepentingan rakyat daripada mendahulukan kepentingan partai dan diri sendiri. Saudara sanggup menjalankan instruksi ini, menjalankan komitmen ini? Kita berharap semoga komitmen ini merasuk dalam pikiran kita," janji Surya Paloh sembari bertanya kepada seluruh kadernya.

Selain itu, mantan Ketua PWI ini juga mengajak partainya mendukung siapapun yang terpilih sebagai pemimpin. Dengan catatan dengan tetap membawa perubahan terhadap Indonesia yang lebih baik. "Partai ini tidak cuma akan melahirkan politisi-politisi andal, melainkan juga negarawan-negarawan andal. Semangat kebangsaan, semangat pluralisme itulah semangat kita. Kita akan bersama-sama mendukung pemimpin terpilih, selam dia menjalankan semangat perubahan," tegas dia mengakhiri pidatonya.

Dan inilah 10 program prioritas yang dijanjikan NasDem hingga lima tahun ke depan, yang akan dilakukan para anggota dewan dari Partai NasDem apabila terpilih dalam Pemilu Legislatif 2014, khususnya dalam politik anggaran dan penguatan regulasi.

Yang pertama adalah, subsidi untuk rakyat miskin Rp 1 juta per kepala keluarga setiap bulan selama lima tahun, kemudian menyediakan pupuk dan alat-alat pertanian yang semurah-murahnya dengan pemberian subsidi. Selanjutnya, membangun infrastruktur berupa pelabuhan, irigasi dan jalan-jalan raya di seluruh Indonesia.

Yang keempat adalah, menaikkan gaji PNS, TNI, Polri secara bertahap dan terus menerus selama kurun waktu lima tahun hingga memberikan rasa bangga dan produktifitas yang optimal, menggratiskan biaya pendidikan sejak sekolah dasar (SD) sampai perguruan tinggi negeri, menyediakan beasiswa ke dalam maupun luar negeri untuk 100 ribu lulusan SLTA di seluruh Indonesia.

Program yang ketujuh, membangun kembali bidang pertahanan dan keamanan agar menjadi salah satu yang terkuat di Asia untuk melindungi rakyat dan menjaga NKRI, membangun infrastruktur jaringan listrik dan air bersih di pedesaan di seluruh Indonesia, menciptakan 10 juta lapangan pekerjaan baru.

Dan yang terakhir, mendirikan dan meningkatkan fasilitas Puskesmas untuk pelayanan rawat inap gratis di seluruh kecamatan di Indonesia.
[bal]

Kamis, 27 Maret 2014

NasDem Siap Selamatkan Satinah

SOLO (27 Maret): Nasib tenaga kerja Indonesia di Arab Saudi, Satinah, di ujung tanduk. Dia terancam dieksekusi pancung jika tidak segera membayar diyat (denda) sebesar Rp21 miliar paling lambat tanggal 3 April 2014. Pemerintah Indonesia baru menyanggupi Rp12 miliar. Satinah dihukum mati karena membunuh majikannya.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan pelindungan WNI merupakan kewajiban pemerintah. Pemerintah, katanya, jangan memikirkan untung rugi untuk urusan nyawa manusia. "Nyawa manusia tidak bisa dinilai dengan uang," ujar Surya di Hotel Lor In, Solo, Jawa Tengah, Kamis (27/3).
Dia mendesak pemerintah berinisiatif menyelesaikan masalah Satinah. "Kalau pemerintah meminta bantuan untuk membayar, kita akan membayar," katanya serius.
Satinah yang berasal dari Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah itu bekerja di Arab Saudi. Lantaran tidak tahan mendapat siksaan dari majikannya, dia kemudian melawan dan memukul majikan perempuannya hingga meninggal.
Selain membunuh majikannya, Satinah juga dikenai pasal perampokan karena membawa kabur uang majikannya berjumlah puluhan ribu riyal. Dia diadili pada kurun 2009-2010 dan harus menerima vonis mati.
Pemerintah Indonesia berupaya menolong Satinah dengan melakukan lobi kepada keluarga korban. Diputuskan kemudian memberi pemaafan dengan cara membayar uang denda atau kompensasi/tebusan sebesar Rp21 miliar.
Sejumlah pihak terus menggalang dana untuk menambah anggaran yang disiapkan pemerintah guna menggenapi Rp21 miliar. Di sisi lain pemerintah juga kembali mengirim tim ke Arab Saudi guna meminta agar pembayaran diyat tersebut ditunda.*
http://www.partainasdem.org/news/page/4662

Minggu, 23 Maret 2014

Profil Partai Nasional Demokrat (NasDem)

Senin, 10 Maret 2014


Jakarta (ANTARA News) - Berbicara mengenai Partai NasDem tidak terlepas dari dicetuskannya pembentukan organisasi massa bernama Nasional Demokrat oleh Surya Paloh dan Sri Sultan Hamengkubuwono X pada tanggal 1 Februari 2010.

Pada masa itu Surya dan Sri Sultan berupaya mendirikan sebuah gerakan ormas yang mengusung semangat restorasi Indonesia.

Restorasi Indonesia yang digadang-gadang ormas Nasional Demokrat tidak lain gerakan memulihkan, mengembalikan, serta memajukan fungsi pemerintahan Indonesia kepada cita-cita Proklamasi 1945, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan berbangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia.

Sejak dideklrasikan, dari hari ke hari ormas Nasional Demokrat kian menunjukkan eksistensinya di seluruh pelosok Indonesia. Hingga akhirnya orientasi kekuasaan disebut-sebut hadir di dalam internal ormas itu.

Terhitung pada 6 Juli 2011, Sri Sultan menyatakan mengundurkan diri dari Nasional Demokrat karena merasa ormas itu sudah berubah menjadi partai politik.

Namun Surya membantah kabar peralihan itu. Meskipun pada akhirnya Partai Nasdem dideklarasikan pada 26 Juli 2011, menurut Surya, partai itu tidak ada hubungannya dengan ormas Nasional Demokrat yang dicetuskannya.

Apapun itu, partai politik baru bernama NasDem telah terbentuk. Ketua pertama partai itu adalah Patrice Rio Capella, salah satu deklarator ormas Nasional Demokrat.

Sejak saat itu Partai NasDem mulai mengasah tajinya. Mereka terus memunculkan diri dengan menyuguhkan jargon-jargon perubahan.

Sementara itu awal tahun 2013 Partai NasDem kembali mengukir sejarah dunia politik nasional. Pada tanggal 25-26 Januari 2013, kongres perdana partai itu digelar.

Hasilnya,  seluruh 33 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW), 497 Dewan Pimpinan Daerah (DPD), dan empat organisasi sayap (Gerakan Massa Buruh, Liga Mahasiswa, Badan Avokasi

Hukum, dan Petani NasDem) secara aklamasi memilih Surya Paloh sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem periode 2013-2018 menggantikan Patrice Rio Capella.

Hasil kongres juga mengamanatkan Surya Paloh untuk menyusun kepengurusan partai beserta perangkatnya.

Hal ini menimbulkan gejolak baru di dalam tubuh partai. Beberapa pengurus yang tidak senang dengan fakta tersebut, memilih keluar atau dikeluarkan dari kendaraan politik bertajuk NasDem.

Patrice Rio Capella sendiri masih setia di sana, hanya saja jabatannya beralih menjadi sekretaris jenderal partai. 

Partai itu kemudian melakoni berbagai upaya untuk memenuhi persyaratan sebagai peserta pemilu 2014. 

Setelah dinyatakan lolos verifikasi administrasi maupun faktual yang dipersyaratkan KPU partai itu lantas ditetapkan memperoleh nomor urut 1 partai peserta Pemilu 2014.

Pengurus
Ketua : Surya Paloh
Sekjen : Patrice Rio Capella
Bendahara : Frankie Turtan

Alamat Kantor DPP : Jl. RP. Soeroso No. 44, Gondangdia Lama, Jakarta 10350

Ketua DPW Nasdem Kembali Diprotes

Ahad, 23 Maret 2014 



Riauterkini-PEKANBARU-Protes terkait pemecatan Ketua DPD NasDem Pekanbaru oleh DPW NasDem Riau secara sepihak terus bergulir. Setelah sebelumnya diprotes Ketua DPC Nasdem Rumbai dan Rumbai Pesisir, aksi protes juga dilakukan DPC NasDem Bukit Raya yang mengembalikan langsung atribut partai ke DPW NasDem Riau. Aksi protes juga dilancarkan oleh Ketua DPC Nasdem Sukajadi. 

Jeffry Manurung Ketua DPC NasDem Sukajadi mengatakan bahwa Surat Keputusan (SK) Sunarto sebagai Ketua DPC Pekanbaru adalah sah dan bukan Surat Mandat seperti kata Ketua DPW Nasdem Riau Iskandar Hoesin di berbagai media masa. Menurutnya, penerbitan SK tersebut melalui mekanisme Rapat Pleno DPP dan sesuai dengan AD/ART Partai NasDem. 

Jeffry menambahkan, jika Kepemimpinan Partai NasDem Riau berupa Surat Mandat seperti yang disampaikan Ketua Nasdem Riau, Iskandar Hoesin, berarti seluruh legalitas DPD NasDem Kabupaten/Kota juga melalui mekanisme Surat Mandat. Artinya Kepengurusan DPD NasDem Kabupaten/Kota bias dan bisa diganti kapan saja. Ini sangat menciderai semangat dan loyalitas seluruh kader Partai NasDem di Provinsi Riau. 

"Pernyataan ketua DPW Nasdem Riau ini sangat mengada-ada dan sangat meresahkan seluruh DPD NasDem Kabupaten/Kota," terang Jeffry.

Kata Jeffry, di dalam AD/ART Partai NasDem tidak ada pengaturan tentang Surat Mandat. Tetapi apabila terjadi sesuatu hal yang bersifat insidensial atau Pembekuan Kepengurusan, DPP menerbitkan Surat Pembentukan Caretaker sesuai BAB IX Pasal 36 ART Partai NasDem. Caretaker bertugas mempersiapkan penyelenggaraan musayawarah memilih pengurus baru sesuai dengan mekanisme Pasal 54-58 ART Partai NasDem tentang Musyawarah Daerah (MUSDA) dan itulah yang sebenarnya. 

Disinggung mengenai kinerja Sunarto yang tidak maksimal, Jeffry mengatakan bahwa pernyataan Iskandar Hoesin bahwa kinerja SUNARTO sebagai Ketua DPD NasDem Pekanbaru tidak maksimal dengan alasan tidak terbentuknya Kantor/Sekretariat DPC menurut Jeffry itu tidak lah benar. Kalaupun itu benar hal itu bukan suatu alasan diberhentikannya seseorang sebagai pimpinan partai.***(rilis/H-we)


Nasdem Mau Koalisi, tapi Juga Siap Oposisi

Minggu, 23 Maret 2014



MEDAN, KOMPAS.com - Partai Nasdem belum menentukan sikap apakah akan menjadi oposisi atau koalisi di dalam pemerintahan mendatang. Meski begitu, Nasdem siap untuk menjadi keduanya.

Hal itu dikatakan Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh saat memberikan orasi politik di hadapan ribuan kader dan simpatisan partai di Lapangan Merdeka, Medan, Minggu (23/3/2014).

Surya Paloh mengatakan, kader Nasdem memiliki latar belakang pendidikan yang beragam. Hal itu dapat menjadi pertimbangan bagi pemerintahan mendatang untuk menempatkan kader Nasdem seuai dengan kemampuan dan kapasitas yang dimiliki.

"Nasdem siap untuk menjadi partai koalisi, karena Nasdem mempunyai kemampuan untuk itu," ujarnya.

Namun, lanjut Surya, jika pemerintah penguasa tak ingin menggandeng Nasem, maka partainya siap untuk mengawasi kinerja pemerintah yang baru. Ia pun mengingatkan, agar pemerintah dapat bekerja maksimal untuk menyejahterakan masyarakat.

"Kalau pemerintah jalan lama, Nasdem akan mengatakan jangan lama-lama (duduk di kursi pemerintahan," tegas Surya Paloh.

Kampanye di Medan, Surya Paloh 'Kuliti' Kelemahan 10 Tahun Kepemimpinan SBY


Minggu, 23 Maret 2014 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Ketua Umum DPP Partai NasDemSurya Paloh mengkritisi kinerja Pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Pemerintahan yang telah berjalan selama dua periode atau 10 tahun itu, menurut Surya, belum banyak memberikan banyak perubahan berarti dan kemajuan sebagaimana janjinya.
Ketika berorasi di hadapan ribuan kader dan simpatisan Partai NasDem di Lapangan Merdeka, Medan, Sumatera Utara, Minggu (23/3/2014), Surya melontarkan pertanyaan yang terkait penilaiannya terhadap kinerja pemerintahan saat ini.
"Pemerintah bilang, selama 10 tahun ini sudah banyak membuat kemajuan, banyak pembangunan yang mantap, apakah benar itu?," Tanya Surya yang dijawab "Tidaaaaak" oleh ribuan hadirin.
Surya mencontohkan, seperti Sumatera Utara ini tak tampak peningkatan yang signifikan, khususnya di wilayah tingkat kabupaten.
"Sumatera Utara itu wilayah subur, penyumbang surplus APBN, tetapi yang perlu kita catat, jalan-jalan di kabupaten apakah sejak 50 tahun lalu (hingga saat ini) ada perubahan? Kedua, listrik dari dulu belum masuk desa. Kalau pun ada, kadang-kadang hidup dan kadang-kadang mati. Air bersih belum bisa dinikmati oelh semua. Perkebunan semua kita miliki, teh, sawit, kopi, tetapi kita belum hidup sejahtera," tutur Surya.
Surya mengingatkan, adalah tugas dan misi bersama untuk memperbaiki dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
"Tidak mungkin kita mengharapkan bangsa lain akan membantu kita. Bangsa lain datang supaya Indonesia maju, apakah mungkin itu? Tidak mungkin. Bangsa Indonesia maju kalau kita sendiri yang membangun," tandasnya.
Surya melanjutkan, Partai NasDem mengerti bahwa Indonesia menganut sistem demokrasi di dalam ketatanegaraannya. Oleh karena itu ia mengingatkan, partai politik disamping mempunyai kemampuan juga memiliki tanggungjawab untuk membawa bangsa menjadi maju, bukan mundur.
Surya kemudian mengkritik keberadaan parpol yang justru bertepuk dada dan mengklaim telah meyelesaikan masalah di Indonesia saat ini dan membawa kemajuan.
"Akui saja kita belum berbuat maksimal karena banyak berkelahi," ujarnya.
Di akhir orasinya Surya menyatakan, Partai Nasdem yang membawa gerakan perubahan akan berjuang sekuat tenaga mengangkat harkat dan martabat negara agar kembali tegak.
"Kita menginginkan negara kita kuat, bukan lemah, bukan negara yang takut dengan negara tetangga. Digertak sedikit 'melempem'. Salah satu cara agar kita tidak diipandang remeh adalah dengan membangun moral dan kekuatan angkatan bersenjata serta kepolisian kita," tegas Surya.
Lebih lanjut Surya Paloh mengatakan, hingga kini partai pimpinannya belum menentukan sikap apakah akan menjadi oposisi atau berkoalisi, jika pada Pemilu Legislatif mendatang tidak dapat keluar sebagai pemenang. Meski begitu, menurut Surya, NasDem siap untuk menjadi salah satu dari dua kemungkinan itu.
"NasDem siap untuk menjadi partai koalisi, karena NasDem mempunyai kemampuan untuk itu. Tetapi jika pemerintah penguasa tak ingin menggandeng NasDem, maka partainya siap mengawasi kinerja pemerintah yang baru," tandas Surya sambil mengingatkan agar pemerintahan ytang baru sungguh-sungguh bekerja untuk menyejahterakan rakyat.
Surya pun menambahkan, "Kalau pemerintah berjalan lamban, NasDem akan mengatakan dan berbuat sesuatu agar jangan lama-lama duduk di kursi pemerintahan.